DENORMALISASI BASIS DATA
A. PENGERTIAN DENORMALISASI
Denormalisasi merupakan sebuah pelanggaran yang terjadi dalam sebuah basis data. Dan satu satunya alasan yang memperbolehkan kita melakukan denormalisasi adalah pertimbangan ferformance. Jika ferformansi yang kita peroleh bisa menjadi lebih baik maka sudah cukup dijadikan alasan untuk melakukan denormalisasi, Yang perlu kita perhatikan saat melakukan denormalisasi adalah konsekuensi logis dari adanya denormalisasi.
Mengapa Denormalisasi Diperlukan .....?
- Peningkatan Kinerja: Denormalisasi dilakukan terutama untuk meningkatkan kinerja query yang kompleks dan mempercepat waktu respons dalam mengakses data, terutama dalam sistem yang sering melakukan read atau query data yang besar.
- Pengurangan Join: Dalam skema yang sangat ter-normalisasi, query bisa melibatkan banyak join antar tabel, yang bisa memperlambat kinerja. Dengan menggabungkan tabel, query menjadi lebih sederhana dan lebih cepat diakses.
- Caching Data: Pada beberapa kasus, informasi yang sering digunakan bisa diduplikasi pada tabel yang berbeda untuk mengurangi akses berulang ke tabel utama.
B. REDUDANSI DAN BENTUK DENORMALISASI
Dalam basis data relasional, redudansi tidak bisa dihilangkan sama sekali, hal ini di sebabkan dengan adanya redudansi akan membuat sebuah hubungan antar tabel satu dengan yang lain akan lebih terakomodasi. Akan tetapi redudansi ini juga harus bisa diminimalisir agar tidak menyebabkan gangguan pada Integritas basis data. Redudansi yang berlebihan dapat menyebabkan kerugian seperti :
- Membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih besar.
- Dapat menimbulkan inkosistensi data ( melemahakan integritas )
- Dalam pemeliharaan integritas basis data dapat menyebabkan tambahan waktu pada setiap proses perubahan (Update) data.
- Meningkatkan kecepatan akses data.
- Mempermudah query karena lebih sedikit join yang diperlukan.
- Optimasi penyimpanan cache data untuk akses yang sering.
- Redundansi data yang dapat menyebabkan peningkatan penggunaan penyimpanan.
- Risiko inkonsistensi data, karena adanya data yang disalin di beberapa tempat.
- Pemeliharaan data yang lebih sulit, terutama jika ada perubahan data yang harus diperbarui di beberapa tempat.
- Atribut yang terderivasi
- Atribut yang berlebihan
- Table Rekapitulasi (Summary Table)
- Manajemen Pengecualian
- dan Lainnya.
- Atribut Tergantung
- Atribut Duplikat
- Atribut yang Mengulangi Data
- Atribut yang Dapat Disimpulkan (Derivable Attributes)
- Atribut yang Redundant karena Relasi Antar Tabel
- Atribut Komposit yang Berlebihan
- Atribut Tidak Relevan atau Tidak Diperlukan